Senin, 26 November 2012

Yang muda, Yang Berbagi


Permintaan daging ayam kampung untuk wilayah Makassar saja baru bisa terpenuhi sekitar 5% dari kebutuhan atau sekitar 15.000 ekor per hari. Akan tetapi masyarakat saat ini belum memiliki informasi mengenai tata cara pemeliharaan secara intensif kebanyakan peternakan yang sifatnya tradisional, mengakibatkan permintaan masyarakat untuk ayam kampung  setiap harinya tidak dapat terpenuhi.
Untuk itu perlunya informasi tentang tata cara pemeliharaan ayam kampung secara intenisf. Sebagai pemuda dan kaum terpelajar akan sadar akan masalah tersebut sudah sewajarnya melakukan manuver mencoba menghadapi dan menyerang masalah hingga menemukan titik solusi Akan tetapi, pemuda hari ini kemudian diterpa dengan kondisi yang menyulitkan. Pemuda terkena “virus alay” sebagai perilaku yang membiarkan mereka melakukan sesuatu yang berlebih.
  Tidak Semua pemuda hanya diam melihat. Mencermati kondisi tersebut saya beserta teman-teman kami tergabung dari mahasiswa Universitas Negeri Makassar khusunya memiliki pemahaman tentang kewirausahaan dalam bidang Peternakan membantu masyarakat dalam hal Pelatihan pemeliharaan ayam secara pola pemeliharaan “Super Intensif. Alhamdulillah berkat, pelatihan yang kami lakukan kampung dipelihara 9-10 (sembilan sampai sepuluh) bulan bisa dipersingkat menjadi 2,5-3 (dua setengah sampaii tiga) bulan bisa dipanen. Kegiatan ini telah berlangsung di daerah-daerah khusunya di Sulawesi Selatan, seperti; Makassar, Jeneponto, Takalar, Bone, Soppeng dan daerah lainnya. Melalui Sistem pemeliharaan ini  diharapkan  mampu menggerakkan ekonomi pedesaan.

Tidak ada komentar: