Jumat, 10 Februari 2012

EKONOMI PERTANIAN


Pendapatan rumah tangga nelayan perahu motor tempel di Kelurahan Sumpang Binangae
Penanda kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh perkembangan dari berbagai sektor. Salah satu sektor yang dapat dikembangkan di Indonesia adalah sektor perikanan dan kelautan. Sebagai negara maritim dengan wilayah perairan atau laut yang cukup besar dan sangat potensial untuk pembangunan ekonomi nasional, khususnya dalam penerimaan devisa bagi negara, perluasan kesempatan kerja dan kesejahteraan seluruh warga negara. Oleh karena itu, melaui sumber daya kelautan Indonesia dapat dikelolah dan dieksplorasi secara baik akan mampu menghasilkan sumber penghidupan untuk kesejahteraan masyarakatnya
Keberadaan wilayah perairan yang potensial tersebut dapat dimanfaatkan dan dikelola secara maksimal oleh sektor perikanan dan kelautan guna meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat yang berperan dalam sektor tersebut terkhusus pada nelayan. Namun masih cukup banyak nelayan yang belum dapat meningkatkan tingkat kesejahteraannya karena jumlah hasil tangkapan ikan pada saat melaut belum maksimal sehingga tingkat pendapatan nelayan tidak meningkat.
Kabupaten Barru sebagai salah satu wilayah di Indonesia Timur yang memiliki potensi perikanan laut yang cukup besar yang mempunyai luas wilayah 1174,72 Km2  dan garis pantai  sepanjang 78 Km. Disamping itu, Kabupaten tersebut berbatasan dengan selat makassar di sebelah barat yang tentunya dengan potensi yang dimiliki ini bisa dimanfaatkan untuk penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan bagi daerah tersebut. Kondisi tersebut menguntungkan dalam pendayagunaan sumber daya kelautan dan perikanan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Salah satu daerah  dikenal sebagai daerah yang cukup potensial di Kabupaten Barru untuk pendayagunaan sumber daya kelautan dan perikanan adalah Kelurahan Sumpang Minangae. Lokasi yang strategis dan umumnya sebagian besar masyarakat sekitar bekerja (mata pencaharian) sebagai nelayan. Dalam menangkap ikan masyarakat sekitar biasanya menggunakan alat tangkap pancing yang dikenal dengan istilah rawai dan menggunakan perahu motol tempel. Pola penangkapan ikan tersebut merupakan warisan nenek moyang. Pewarisan tersebut berjalan melalui pengajaran atau kebiasaan yang berhubungan dengan adat istiadat atau budaya terdahulu.
Kegiatan menangkap ikan dilaut menjadi rutinitas bagi masyarakat tersebut dikarenakan pendidikan masyarakat umumnya berada pada tingkatan sekolah dasar (SD), sehingga sumber penghidupan utama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan menangkap ikan untuk memperoleh pendapatan dan biaya kehidupan sehari-hari. Pendapatan yang diperoleh dari hasil berlayar merupakan sumber pemasukan utama atau bahkan satu-satunya bagi mereka, sehingga besar kecilnya pendapatan akan sangat memberikan pengaruh terhadap kehidupan mereka. 
Pendapatan  nelayan yang berada di Kelurahan Sumpang Binangae tidaklah menentu terkadang mendapatkan pendapatan yang cukup besar dan terkadang pula mendapatkan pendapatan yang sedikit hal ini disebabkan karena tinggi rendahnya pendapatan nelayan sangat dipengaruhi oleh banyaknya hasil tangkapan ikan yang di peroleh. Selain itu, kondisi alam yang tidak menentu menjadi resiko dalam mencari ikan serta hasil yang diperoleh. Pendapatan seseorang nelayan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti  faktor modal kerja, jumlah tenaga kerja, jarak tempuh melaut, dan lama melaut.

Tidak ada komentar: