Pendapatan rumah tangga nelayan perahu motor tempel di Kelurahan Sumpang Binangae
Penanda kemajuan
suatu bangsa sangat ditentukan oleh perkembangan dari berbagai sektor. Salah
satu sektor yang dapat dikembangkan di Indonesia adalah sektor perikanan dan kelautan. Sebagai negara
maritim dengan wilayah perairan atau laut yang cukup
besar dan sangat potensial untuk pembangunan ekonomi nasional, khususnya dalam penerimaan devisa bagi negara, perluasan kesempatan kerja dan kesejahteraan seluruh warga negara.
Oleh karena itu, melaui sumber
daya kelautan Indonesia dapat
dikelolah
dan dieksplorasi secara baik akan
mampu
menghasilkan sumber penghidupan untuk kesejahteraan masyarakatnya
Keberadaan wilayah perairan yang potensial tersebut dapat dimanfaatkan dan dikelola secara maksimal oleh sektor perikanan dan kelautan
guna meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat yang
berperan dalam sektor tersebut terkhusus pada nelayan. Namun masih cukup banyak nelayan yang
belum dapat meningkatkan tingkat kesejahteraannya karena jumlah hasil tangkapan
ikan pada saat melaut belum maksimal sehingga tingkat pendapatan nelayan tidak
meningkat.
Kabupaten
Barru sebagai salah satu wilayah di
Indonesia Timur yang memiliki potensi perikanan laut
yang cukup besar yang
mempunyai luas wilayah 1174,72 Km2 dan garis pantai sepanjang
78 Km. Disamping itu, Kabupaten
tersebut berbatasan dengan selat makassar
di sebelah barat yang tentunya dengan potensi yang dimiliki ini bisa
dimanfaatkan untuk penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan bagi daerah tersebut. Kondisi tersebut menguntungkan dalam pendayagunaan
sumber daya kelautan dan perikanan dalam
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sekitar.
Salah satu daerah dikenal sebagai daerah yang cukup potensial di
Kabupaten Barru untuk pendayagunaan
sumber daya kelautan dan perikanan adalah
Kelurahan
Sumpang Minangae.
Lokasi yang strategis dan umumnya sebagian besar
masyarakat sekitar bekerja
(mata pencaharian) sebagai
nelayan. Dalam menangkap ikan masyarakat sekitar biasanya
menggunakan alat tangkap pancing
yang dikenal dengan istilah rawai dan
menggunakan perahu motol tempel. Pola penangkapan ikan tersebut
merupakan warisan nenek moyang. Pewarisan
tersebut berjalan melalui pengajaran atau kebiasaan yang berhubungan dengan
adat istiadat atau budaya
terdahulu.
Kegiatan menangkap ikan dilaut menjadi rutinitas bagi
masyarakat tersebut dikarenakan pendidikan masyarakat umumnya berada pada
tingkatan sekolah dasar (SD), sehingga sumber penghidupan utama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan menangkap ikan untuk memperoleh pendapatan dan biaya kehidupan
sehari-hari. Pendapatan yang diperoleh dari hasil berlayar
merupakan sumber pemasukan utama atau bahkan satu-satunya bagi mereka, sehingga
besar kecilnya pendapatan akan sangat memberikan pengaruh terhadap kehidupan mereka.
Pendapatan nelayan yang berada di Kelurahan Sumpang Binangae
tidaklah menentu terkadang mendapatkan pendapatan yang cukup besar dan
terkadang pula mendapatkan pendapatan yang sedikit hal ini disebabkan karena
tinggi rendahnya pendapatan nelayan sangat dipengaruhi oleh banyaknya hasil
tangkapan ikan yang di peroleh. Selain itu, kondisi alam yang
tidak menentu menjadi resiko dalam mencari ikan serta hasil yang diperoleh. Pendapatan seseorang
nelayan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor
modal kerja, jumlah tenaga kerja, jarak tempuh melaut, dan lama melaut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar